Kamis, 29 November 2012

cerpen percintaan




alfandy...jpgPERTEMUAN SINGKAT
Oleh : Ummi Ahaddiyah











Jam dinding itu mengingat kan ku pada Mas Ega.  Ketika itu aku dan dia bertemu di gubuk tua. Entah ada angina pa yang membawaku berjalan kea rah sana. Kita sama-sama kehujanan dari arah yang berlawanan dan bermaksud untuk melindungi diri dari serangan hujan.
Awalnya kita berdiam diri masing-masing, hingga kemudian mas Ega menghampiriku danb memberikan jaketnya untukku , karenawaktu itu aku hanya memakai kaos dan aku kedinginan . “ maaf nona, pakai saja jaketku ini “..   kataya lembut sambil menyodorkan jaket kepadaku. “ tidak mas terimakasih, lebih baik anda saja yang pakai “ jawabku dengan ramah. Kemudian tanpa ada kata ia langsung memakaikan jaketnya ke tubuhku. Sungguh baik laki-laki ini pikirku.  “ Terimakasih mas “, kita masih tetap terdiam, jujur saya tidak ada perasaan resah atau takut waktu itu, aku hanya merasakan nyaman berada di dekat mas ega, aku sendiri atak mengerti mengapa seperti ini , padahal aku dan dia baru saja bertemu dan tidak mengenal satu sama lain. Dia adalah tipe laki-laki yang bijak dan sopan terhadap wanita. “ maaf, nama anda siapa ? “ Tanya mas ega terhadapku . “ panggil saja saya May mas “ jawabku tersenyum .
  ketika aku berusaha untuk memalingkan rasa grogi ku saat di dekat mas Ega aku meliha-lihat kea rah dalam gubuk. Dan aku sangat terkejut, di sana terdapat sebuah jam dinding tua yang di dalamnya terdapat foto tua pula. Yang aku kagetkan bukan masalah jam dindingnya, tapi masalah orang yang ada di foto itu, terang saja aku spontan langsung masuk dan melihat jam itu, kemudian di susul oleh mas Ega, kita berdua sangat linglung dan terheran-heran. Mengapa tidak karena dalam  foto itu adalah foto kita berdua, sedangkan aku sendiri tidak pernah ke tempat ini dan tidak pernah berfoto dengan mas Ega. “ lo lo mas, ini kok ada foto kita ???? “ tanyaku heran . “ aku juga nggak tau dik, padahal kita baru saja ketemu” jawabnya. “ mungkin ini dulunya rumah sepasang suami istri yang wajahnya mirip kita mungkin mas”, jawabku “mungkin “ jawabnya singkat.
 Karena hujan telah reda dan waktu menunjukkan jam 12 dini hari. Kami memutuskan pulang . “ Di kayo kita pulang sudah reda hujannya, mau saku antar kah ? “ Tanya mas Ega . “ tidak perlu mas, penginapan saya dekat dari sini kok, “ .  kemudian kita berpisah di sini. Aku terus terheran-heran dengan foto yang ada dalam jam dinding bgubuk itu.
            Keesokan harinya aku memutuskan untuk pulang ke Jakarta, karena lusa aku sudah masuk kembali kuliah. Sebelum aku kembali aku menyempatkan diri  untuk  mampir dan melihat foto itu sekali lagi. Setibanya di sana aku heran “ loh ,,,  mana foto yang kemarin ada disini ?? , apa mungkin aku tadi malem Cuma salah lihat ya ?“. huh jadi takut, langsung saja aku menancapkan gas mobil menuju Jakarta.  Selama di perjalanan aku masih memikirkan apa yang telah terjadi tadi malam. Apa kejadian tadi malam itu tidaknyata? Tapi jaketnya mas Ega masih ku simpan dalam tas  ku. ya aku berfikir mungkin lain waktu aku bertemu dia aku akan mengembalikan jaket itu kepada pemiliknya. Sungguh kejadian yang sangat singkat dan mengesankan.
            Setibanya di jakarta aku langsung memarkir mobil di garasi. Dan di sambut dengan kecupan kening oleh mama. “ mama, aku lelah sekaili ma” kataku sambil merengek. “ aduh kasihan anak mama, ya sudah sayang mandi dulu, makan terus istirahat ya. “ jawab mama penuh kasih sayang.
            Hari itupun berlalu kini waktunya aku melakukan aktivitasku. Karena aku adalah mahasiswa baru disini terang saja aku juga harus beradaptasi lagi di lingkungn yang baru ini.
            Saat ini aku berada di fakultas Ekonomi di salah satu perguruan Ekonomi tertinggi di jakarta. Pada awal masuk kelas aku langsung memperkenalkan diri, dan melihat kearah kelas. Dan tak terasa menikmati jam kuliah, kini saat nya istirahat. Aku langsung menuju ke canteen kampus. Aku meliha-lihat arah kantin ini dan duaaaarrrr… !! jatungku serasa copot. “ Loh mas ega kok di sini ?? “ pikirku dalam hati. . “ tapi masa sih mas Ega playboy?? Padahal kemarin kan dia kalem banget, baik nggak kurang ajar kayak gitu ?? “ pikirku heran.  Suatu saat aku sangat penasaran hingga menanyakan sendiri pada dia “ maaf mas, nama kamu Ega ya ? “ Tanya ku baik-baik. “ bukan “ jawabnya jutek. “ yang bener mas?? “ aku mencoba menegaskan. “ kamu nggak denger apa gimana sih .. haah. AKU BUKAN EGA “ jawabnya membentak.
             Aku langsung lari ke toilet dan menangis  mengungkapkan isi hati yang sangat sakit seperti tertusuk oleh pisau tajam. Aku langsung pulang dan mencari jaket yang di berikan mas Ega kemarin. Tapi setelah aku cari-cari jaket itu tidak ada, padahal kemarin waktu di puncak aku yakin sudah memasukkan jaket tersebut ke dalam tas ku. Aku hanya berfikir, “ apakah yang terjadi kemarin hanyalah mimpi?? Tapi jika mimpi mengeapa hal itu seperti nyata” aku bingung di buatnya. Halah dari pada aku harus memikirkan hal ini lebih baik aku melupakannya saja, mungkin ini hanya ilusi saja.
----------6 BULAN KEMUDIAN--------------
“ dik May, bagaimana kabarmu ? apakah kamu baik-baik saja ?” Tanya mas ega . “ mas Ega, kemana saja kamu mas. Aku sangat rindu kepada mu? Kenapa kamu meninggalkanku begitu saja waktu itu ?” tanyaku . “ sudahlah yang penting kita sekarang bertemu, kamu jaga diri baik baik ya. Jika ingin bertemu lagi, dik may langsung ke gubuk kemarin saja ya. Ini aku punya gelang. Tolong dipakai kemanapun ya! J”.
Tapi tiba-tiba percakapan itu menghilang karena Alarmku berbunyi. “ ya ampun ternyata hanya mimpi. ketika aku menengok tanganku, aku terkejut. “ lohh ini gelang yang di dalam mimpiku tadi ?.
Huh apa maksud semua ini, aku harus segerah menyelesaikannya. Tanpa Tanya lagi aku mencari laki-laaki sombong itu . “ maaf, aku mohon sama kamu untuk kali ini saja. Ikut aku please aku mau nunjukin sesuatu.
Tanpa Tanya ia langsung mengikutiku, dan aku langsung menuju ke gubuk yang kemarin aku singgah i. dan aku sangat terheran dan ketakutan. Gubuk yang kemarin itu sebenarnya  Kuburan. Aku semakin takut karena jam dinding dan jaket mas Ega itu terdapat di antara kuburan tersebut. Lalu aku menunjukkan foto itu kepada laki-laki itu . “  lihat…..   ini yang membuat aku terobsesi sama kamu, aku seperti ini bukan karena tidak ada alasan. Kemarin aku dan kamu melihat foto ini ketika bertemu di gubuk. Dan ini tempatnya  , terserah kamu mau percaya atau tidak, mau berpikir bahwa aku tidak waras. Itu terserah kamu. “ jelasku panjang lebar. “ memang benar aku Ega, tapi itu nama kecilku ,dan  orang yang ada di dalam foto itu adalah mama dan ayahku “ jawabnya sedih. Aku melongo, “ terus apa maksud semua ini, apa hubungannya aku dengan keluargamu ?? “ tanyaku . “ aku dulu pernah di berikan foto ini sebelum aku dikirim ke jakarta.” Ia menyodorka sebuah foto. “ lohh ini kan fotoku bersama keluargaku, ada hubungan apa keluargamu dengan keluargaku?? , sebaiknya kita harus menanyakan semua ini ke mamaku “. Kita langsung menuju ke rumahku dan menhampiri mama. “ mama,,  ini foto siapa ma? Apa hubungannya dengan keluarga kita ? “ tanyaku tergesah-gesah dengan menyodorkan foto di jam dinding itu.
            Mamaku bercerita panjang lebar tentang hal itu, ternyata aku  dengan mas Ega  sedah di jodohkan mulai dari kecil dahulu.
Ya amu gimana lagi ini adalah wasiat dari keluarga mas ega dengan kelurgaku . apalagi yang masih ada saat ini hanyalah mamaku.
“May maaf ya dulu aku sangat kasar terhadapmu, aku aku seperti itu karena aku bingung. Bagaimana caranya melaksanakan wasiat dari orang tuaku. Sehingga aku memutuskan untuk melupakan masa hidupku dahulu. Dan mencoba membuka hidup baru. “ terangnya dengan lembut.
“ iya mas tidak apa-apa, aku bisa mengerti kok” jawabku.
Tapi aku masih heran, siapa yang menemuiku waktu itu padahal mas ega tidak pernah ke gubuk itu sama sekali. Tapi ya sudahlah mungin hal itu di jadikan sebagai pentunjuk untuk semua ini. Hingga saat ini aku menjalin hubungan dengan mas Ega. Mas Ega pun menjadi laki-laki yang bijak, baik dan tidak mempermainkan hati wanita.
“ terima kasih ya may …  “ J “ aku hanya membalasnya dengan senyuman. Itu adalah  terakhir kalinya aku bermimpi bertemu laki-laki itu.



puisi semangat


SEBUAH ALASAN
By : Ummi Ahaddiyah


Seiring berputarnya waktu
Berbagai liku-liku menghadang di depanku
Entah suara-seara yang mencekik hatiku
Atau mungkin…
Semua lakuan anak manusia yang selalu berjalan sumbang dalam desir darahku
Tapi aku tahu…..
Bahwa semua itu bukanlah alas an
Alasan yang dapat menghentikan langkahku untuk terus maju
Jika dunia ini memiliki 99 cara untuk menghancurkan mimpiku
Aku masih tetap tegar
Dan berusaha melangkah dengan indah
Karena di belakangku memiliki sebuah alasan
Yang selalu membantuku dalam menggapai asaku
Semangat dan doa ibukulah
Yang selalu menolongku
Ketika aku terjatuh dan tersipu
Hanya ibu….
Hanya semangat dan doa darinya
Yang dapat mengantarku
Kedepan pintu kebahagian hidupku

puisi


SETITIK KEAJAIBAN
By  : Ummi Ahaddiyah

Aku selalu melangkah untuk pergi
Dengan diiringi angin sunyi
Entah kemana
Dan tak tau harus bagaimana
       Hidupku bagai terlunta-lunta
       Bagai kain yang sudah kusam
       Hingga tak layak untuk di pertontonkan
Aku disini hanya bersahabat dengan sepi
Hanya bersahabat dengan sunyi
aku seakan tak sanggup lagi untuk berdiri
       aku tau bila aku tak seperti dia
       tak seperti mereka
       dan tidak seperti lainnya
aku hanyalah sebuah sampah
yang menangis karena tak memiliki guna
yang hanya bisa membawa sengsara
dan hanya memiliki nestapa
       Tuhan, berikan secuil jalan untukku
       Sebuah keajaiban darimu
       Setidaknya Engkau memberi seberkas cahaya untukku
       Dan sedikit alunan music dari surga untukku.