Kamis, 10 Mei 2012

dinamika politik



Sekilas Pandang
            Pada permulaan abad 19 kaum buruh eropa barat mengalami masa kritis diakibatkan berkembang pesatnya industri dan perdagangan pada fase kapitalis, upah yang minim serta dipekerjakannya wanita dan anak-anak dibawah umur belum ditambah lagi jam kerja yang panjang, hal ini menggugah beberapa cendekiawan diantaranya Robert Owen di Inggris, Saint Simon dan Fourier di Perancis, mereka mencoba memperbaikinya terdorong oleh rasa perikemanusiaan tetapi tidak dilandasi dengan konsep yang jelas dan dianggap hanya angan-angan belaka, karena itu mereka disebut kaum Sosialis Utopi, Karl Marx dari Jerman juga banyak mengecam keadaan ekonomi dan sosial di sekitarnya, tapi menurut Karl Marx keadaan tidak dapat diperbaiki dengan landasan biasa seperti gali lobang tutup lobang, menurutnya keadaan ini harus diperbaiki dengan teori sosial didasari hukum-hukum ilmiah dan untuk membedakan gagasannya dengan sosialis utopi, dia menamakan ajarannya Sosialisme Ilmiah (scientific socialism), ia berpendapat pentingnya mempertahankan hak kaum proletar yang telah dihisap oleh kaum borjuis, lalu bersama Friedrich Engles ia merumuskan Manifesto Komunis. Dari sinilah berkembang paham “Marxisme” yang banyak dianut dan dipercayai mampu membela hak kaum kecil dalam artian dapat mengganti paham kapitalisme untuk menuju masyarakat sosialis. Marxis ialah bagian terpenting dari paham sosialis paling banyak menyebar dan pengaruhnya tidak sedikit.
  Pada masa Lenin (1870-1924) ia mengintrodusir istilah “sosialisme” untuk masa yang oleh Marx disebut “tahap pertama masyarakat komunis” Marxisme beda dengan komunisme. Yang pertama merupakan sebagian dari komunisme, sementara komunisme lebih daripada hanya marxisme. Komunisme berideologi bukan hanya marxisme, tetapi marxisme-leninisme. Artinya, marxisme sebagaimana dipersepsi Lenin. Tambahan Lenin pada marxisme adalah ajaran tentang perebutan kekuasaan oleh Partai Komunis, hal yang tak pernah dipikirkan oleh Karl Marx. Ajaran Marx umum sifatnya, sementara Lenin bicara strategi dan taktik perjuangan proletariat atas pimpinan Partai Komunis.
Revolusi sosialisme yang dijetuskan oleh kaum proletar dibeberapa Negara komunis banyak mendapat dukungan, sedangkan keadaan di banyak negara Eropa Timur seperti Hongaria, Bulgaria, Rumania, Cekoslovakia dll berpendapat bahwa Demokrasi rakyat yang merupakan “Negara yang dalam masa transisi bertugas untuk menjamin perkembangan Negara kearah sosialisme”.
Setelah itu pada rezim Stalin (1924-1953) ia bahkan melebihi Lenin dalam memimpin Uni Soviet, pada tahun 1936 ia merumuskan undang-undang dasar baru yang secara formil bertujuan untuk mencapai sosialisme dan berakhirnya tahap pertama revolusi, dan ini merupakan permulaan tahap kedua untuk mencapai masyarakat komunis.
Sosialisme adalah paham tentang masyarakat yang lebih umum. Semula, kata itu merupakan nama untuk hasrat dan gerakan yang ingin membangun masyarakat yang adil dan bebas, dengan keyakinan bahwa sumber segala ketidakadilan adalah hak milik pribadi dan itu harus dihapuskan. Salah satu cabang sosialisme itu adalah sosialisme Marx atau marxisme. Maka marxisme adalah sosialisme, tetapi tidak setiap sosialisme adalah marxisme. Pada abad 20, kata “sosialisme” mendapat makna lebih luas. Sosialisme terpecah menjadi Sosialisme Komunis dan Sosialisme Demokratis atau kini dikenal Sosialisme Demokrat (Sosdem). Kedua paham yang ingin memperjuangkan keadilan sosial lewat cita-cita demokrasi dan penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM). Maka Sosdem sejak Perang Dunia II menjadi soko guru demokrasi Barat.
Pengertian sosialisme sebagai ideologi
Lalu kita dapat mendefinisikan lebih sempit eksistensi sosialisme sebagai paham atau ideologi; yaitu:
Sosialisme ialah Paham yang bertujuan perubahan bentuk masyarakat dengan menjadikan perangkat produksi menjadi miliki bersama dan pembagian hasil secara merata disamping pembagian lahan kerja dan bahan konsumsi secara menyeluruh. Dapat pula kita definisikan Sosialisme adalah sistem hidup yang menjamin hak asasi manusia, hak sama rata (equality), demokrasi, kebebasan dan sekularisme. Jaminan ini akan mewujudkan keadilan secara keseluruhan.
Berdasarkan analisa diatas kita mencoba untuk memberikan beberapa karakter faham sosialisme; Pertama. Demokrasi. Kedua. Kebebasan. Ketiga. Keadilan.

Tokoh sosialisme
Karl Marx
Lahir tanggal 5 Mei tahun 1818, Karl Marx, filsuf Jerman pendiri aliran Marxisme, terlahir ke dunia. Marx menuntut ilmu di Universitas Berlin dengan mendalami bidang sejarah dan filsafat. Ketika kuliah itulah ia berkenalan dengan kelompok anti agama dan anti otokrasi pendukung pandangan filsuf Jerman, Hegel. Setelah meraih gelar doktor, ia diundang oleh kelompok politik oposisi beraliran Hegel untuk menjadi penulis utama di koran mereka. Marx kemudian menulis artikel-artikel yang menentang pemerintah dan mendapat sambutan luas dari masyarakat. Pada tahun 1843, Marx menikahi Jenny von Westphalen dan kemudian mereka pindah ke Paris. Di Paris, Marx mempelajari ekonomi politik dan sejarah revolusi Perancis. Di Perancislah Marx memulai kritiknya terhadap agama dan membangun konsep komunismenya. Pada tahun 1844, Friedrich Engels datang ke Paris dan bertemu dengan Marx untuk pertama kalinya. Mereka berdua lalu bekerjasama dalam membangun pemikiran-pemikiran revolusioner dan komunis. Karya-karya bersama mereka di antaranya berjudul “The Holy Family”, “The German Ideology,” dan “The Communist Manifesto”. Dalam manifesto komunis Marx mendefinisikan berbagai mazhab yang mengaku “sosialis” dengan menunjuk ke golongan social yang mereka wakili, yaitu “sosialisme feodal”, “sosialisme borjuis kecil,dsb.

Frederich Engels
Lahir 24 Maret 1820, Frederich Engles, seorang filsuf Jerman dan sahabat dekat Karl Marx, terlahir ke dunia Engles adalah seorang pengusaha kaya, namun memiliki kecenderungan untuk berpikir sosialis. Pertemuan Engles dengan Karl Marx melahirkan diskusi-diskusi dan pemikiran sosialis yang radikal. Mereka berdua kemudian menyusun Manifesto Komunis pada tahun 1848 yang berisi penentangan terhadap sistem pemerintahan borjuis. Dalam manifesto komunis ia menyatakan: “Sosialisme modern isinya yang utama adalah pengertian, dari satu sisi, mengenai pertentangan kelas antara pemilik dengan non-pemilik modal, antara kaum kapitalis dan kaum buruh; dan dari sisi lain adalah pengertian tentang keadaan anarkis yang marajalela dibidang produksi.” Engles meninggal dunia tahun 1895.

Lenin
Vladimir Ilyich Ulyanov (yang kelak mengambil nama samaran “Nikolai Lenin”) lahir pada tahun 1870. Ayahnya seorang inspektur sekolah-sekolah di daerah Volga. Kakaknya Aleksander turut aktif dalam gerakan populis radikal, dan dihukum mati pada tahun 1887 karena berkomplot untuk membunuh Tsar. Beberapa bulan kemudian Vladimir Ilyich ikut berdemonstrasi di kampus dan dikeluarkan dari universitas. Mula-mula dia terpengaruh oleh populisme, namun setelah mempelajari “Das Kapital” dia semakin cenderung ke arah Marxis. Lalu Lenin berhasil menciptakan revolusi oktober 1917. Menurut Lenin “di Rusia teori social-demokrasi [artinya disini:sosialis] timbul secara independent dari perkembangan pikiran golongan intelektual revolusioner.”. Teori dan praktek Lenin sering digambarkan sebagai prinsip-prinsip agung yang tidak boleh dibantah: sentralisme demokratik sebagai prinsip organisasi, partai pelopor sebagai pimpinan revolusi, teori tentang imperialisme sebagai kebenaran yang mutlak, strategi revosulioner untuk menghapuskan aparatus negara borjuisdan menggantinya dengan dewan buruh. Ataupun sebagai gagasan yang jahat: diktator proletariat sebagai kediktatoran “fasis”, partai pelopor sebagai bentuk organisasi yang elitis dan menuju ke Stalinisme, dan seterusnya. Terlalu jarang Lenin ditelaah sebagai manusia yang berjuang selama bertahun-tahun dengan banyak kekalahan, yang sering keliru dan berubah sikap. Meninggal tahun 1924.

Karl Kautsky
Dilahirkan di Prague 16 oktober 1850 menjadi aktifis sosial di universitas Vienna 1880 kemudian pindah ke Zurich lalu bertemu penulis Marxist Eduard Berstein kemudian menetap di London dan mempunyai hubungan dekat dengan Frederick Engles lalu mendirikan Jurnal Marxist Neue Zeit 1883, terbit di Zurich, London, Berlin dan Vienna, setelah itu bergabung dengan Partai Sosial-Demokrat dan bertanggung jawab menjalankan perkembangan daripada bentuk Marxist. Dia dijuluki Paus Marxisme. Pada april 1917 membentuk sayap kiri PSD beranggotakan Kautsky, Kurt Eisner, Eduard Bernstein, Julius Leber, Rudolf Breitscheild and Rudolf Hilferding dan terus menentang kerasnya revolusi, dia kembali ke PSD setelah perang dunia kemudian pindah ke Vienna dan terus menulis lalu terpaksa melarikan diri setelah tentara jerman menguasai austria 1936 kemudian meninggal 17 oktober 1938.

Joseph Stalin
Stalin lahir pada tanggal 21 Desember 1879 di Georgia dalam sebuah keluarga miskin. Ia kemudian masuk ke sebuah seminari teologi dan bergabung dengan gerakan bawah tanah beraliran Marxis. Pada tahun 1901, Stalin bergabung dengan Partai Buruh Sosial Demokratik Rusia dan karirnya meningkat setelah bertemu dengan Lenin, pemimpin revolusi komunis di Rusia. Pada tahun 1922, ia diangkat menjadi Sekjen Partai Komunis dan enam tahun kemudian, yaitu tahun 1928, Stalin menerapkan program industrialisasi lima tahunan yang diberi nama “revolusi dari atas” untuk mengejar ketertinggalan Soviet di bidang industri. Dalam program ini, pemerintah mengambil alih kontrol di bidang ekonomi, menasionalisasi industri dan perdagangan, serta memaksa 25 juta petani untuk menyerahkan tanah milik mereka. Para petani itu dipaksa untuk bekerja pada ladang pertanian milik pemerintah dan demi mengejar kuota produksi, mereka harus menanggung kelaparan. Hingga tahun 1937, revolusi paksaan ini menghasilkan kematian 14,5 juta petani di Soviet peasants. Pada tahun 1929, setelah kematian Lenin, ia mengangkat dirinya sebagai Perdana Menteri Rusia tanggal 6 Mei tahun 1941.

Masih banyak tokoh sosiliame yang lain seperti Eduard Berstein (1850-1932) yang mencoba merevisi ajaran Marx dan Rosa Luxemburg di Polandia dll.
Demokrasi Sosialis
Pelaksanaan demokrasi sosialis ditemukan dinegara – Negara eropa timur yang dulu dikenal sebagai Negara – Negara komunis. Negara – Negara komunis itu kini telah terpecah belah setelah idiologi komunis ditinggalkan oleh rakyat Negara yang bersangkutan. Sejak itu, terjadi pemisahan dan pembentukan Negara baru oleh kelompok – kelompok masyarakat yang semula berada dalam satu wadah Negara komunis. Pemerintah komunis sebenarnya tidak bersifat demokratis. Namun demikian, pemerintah atau rakyat Negara yang bersangkutan selalu menyebut bahwa pemerintah Negara mereka adalah demokrasi. Mereka menyebut system pemerintahannya dengan nama demokrasi rakyat (people democracy) atau demokrasi  sosialis(socialist democracy).Demokrasi rakyat atau rakyat demokrasi sosialis,pada dasarnya merupakan sistem pemerintahan berdasarkan ajaran Karl Mark yang di kenal dengan Marxisme atau komunisme.
Menurut Miriam Budiarjo,nilai-nilai yang terkandung dalam komunisme antara lain sebagai berikut.
1.      Monisme,yaitu pandangan yang menolak adanya golongan-golongan atau keanekaragaman dalam masyarakat
2.      Kekerasan merupakan alat yang sah untuk mencapai tujuan Negara,yakni untuk mewujudkan masyarakat tanpa kelas; dan
3.      Negara merupakan alat untuk mencapai komunisme sehingga semua alat Negara seperti polisi,tentara, dan kejaksaan di pergunakan untuk mewujudkan komunisme
Apabila kita sudah memahami perbedaan-perbedaan yang ada,suatu hal yang terpenting ialah bagaimana kita sebagai warga Negara mampu menerima setiap perbedaan dan berusaha semaksimal mungkin mampu mengetahui,mengerti,menyadari akan pentingnya sikap politik yang positif untuk mencapai tujuan negara  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar